Jumat, 14 Juni 2013

Urusan Kakak dari 4 bersaudara

Semua canda tawa yang kalian lihat tadi hanyalah kebohongan belaka. taukah kalian di saat aku tertawa terbahak-bahak seperti yang kalian lihat tadi, sebenarnya aku ingin menangis meraung-raung dan berteriak sekerasmungkin. 

 Aku yakin kalian tidak tau itu, bagaimana aktingku? bagus bukan? mungkin akan terasa aneh jika orang yang tiap hari kerjanya hanya tertawa dan membuat orang tertawa dan gembira tiba-tiba datang membawa air mata dan kesedihan. mungkin akan sulit untuk kalian menerima apa yang sedang terjadi padaku saat ini, aku juga tak ingin ada yang ikut campur dengan semua masalah yang sedang ku alami, bukan karna aku tak menghargai kalian sebagai teman dekatku saat ini, namun tiap kali aku ingin bercerita tentang masalah ini, kalian selalu memberikanku senyuman manis yang begitu tulus dari bibir kalian, dan senyuman itu lah yang menjadi alasanku hingga tak tega menceritakan masalah besar ini, aku takut saat ku bercerita dan menguntai satu persatu kata-kataku senyuman kalian juga perlahan-lahan memudar. selain itu aku juga takut jika saja aku menceritakan masalah besar ini kalian akan selalu mengungkitnya tiap kali kita bicara, aku takut itu terjadi saat semua masalah itu telah aku lupakan, jujur aku tak ingin mengingat masalah ini bahkan kalau bisa aku juga tak ingin ada di dalam masalah ini. 

 Tapi ini adalah tanggung jawabku, kawan kalian harus ingat aku adalah seorang kakak dari 4 bersaudara dan seperti yang kalian tahu aku ini adalah anak pertama yang memiliki tanggung jawab paling besar kepada saudara-saudaraku, jadi maafkan aku tentang rahasia besar ini bukan karna aku tidak menanggap kalian sebagai teman dekat yang dapat di percaya, tapi ini adalah urusan seorang kakak dari 4 bersaudara yang harus aku yang menyelesaikannya sendiri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar